Senin, 22 Januari 2018

LAPORAN OBSERVASI PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Gagne dan Briggs (1979:3). Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction atau “pengajaran”. Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan. (Purwadinata, 1967:22). Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar (oleh siswa) dan Mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder yang dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.
Lebih lanjut, Gagne (1985) mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.
Berdasarkan uraian diatas kegiatan pembelajaran yang terjadi antara murid dengan guru harus dapat difahami khususnya bagi guru dalam hal inipun berlaku untuk guru PAI dimana harus mampuh minciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien salah satunya pada mata pelajaran Aqidah Akhlak disetiap jenjang pendidikan baik formal maupun non formal.
Dengan demikian penting bagi penulis uuntuk membahas lebih lanjut masalah tersebut yang akan dijelaskan dalam judul laporan ini tentang “Laporan Hasil Observasi Pada Mata Peelajaran Aqidah Akhlak di MAN 1 Garut’’
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis uraikan beberapa rumusan masalah antara lain sebagai berikut:
1.      Apa pengertian pembelajaran Aqidah Akhlak?
2.      Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak di MAN 1 Garut?
3.      Bagaimana metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di MAN 1 Garut?
C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian observasi ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengertian pembelajaran Aqidah Akhlak.
2.      Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak di MAN 1 Garut.
3.      Untuk mengetahui metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di MAN 1 Garut.
D.    Waktu Observasi
            Kegiatan observasi dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2018 yang bertempat di MAN 1 Garut.
E.     Narasumber
            Guru Mata pelajaran Akidah Akhlak Bapak Mahmud, S.Pd.

BAB II
METODOLOGI  PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk kedalam penelitian lapangan (field research). Sifat penelitian ini adalah kuantitatif.
B.     Metode Penelitian
            Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah dengan wawancara dan observasi langsung ke MAN 1 Garut.
A.                Wawancara
            Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data.
            Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a.       Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
b.      Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

B.     Observasi
            Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
            Pengamatan dapat dicek dan dikontrol keasliannya, adapun penggunaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
a.       Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dan tidak menggantungkan data dari ingatan seseorang;
b.      Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi.





BAB III
KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak
1.      Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Gagne dan Briggs (1979:3). Lebih lanjut, Gagne (1985) mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat memberikan pemahaman bahwa pembelajaran adalah penciptaan suasana belajar yang diperankan oleh pendidik dengan serangkaian rencana belajar yang melibatkan pendidik itu sendiri, peserta didik dan sumber belajar sehingga terjadi pentransferan ilmu dan perubahan pada peserta didik baik segi avektif, kognitif dan psikomotorik.
2.      Aqidah dan Akhlak
Aqidah Akhlak merupakan dua pembahasan yang berbeda tetapi keduanya satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Aqidah membahas tentang keyakinan, sedangkan Akhlak membahas tentang perbuatan.
Dalam bahasa Arab aqidah berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah  yang berarti mengikat dengan kuat.
  Sedangkan menurut istilah (terminologi): ‘aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Berdasarkan pengertian di atas penulis simpulkan bahwa pembelajaran Aqidah Akhlak adalah proses perubahan tingkah laku maupun pengetahuan antara guru dan peserta didik di dalam kelas yang di dalamnya ada materi pelajaran Aqidah Akhlak. Secara subtansial pembelajaran Aqidah Akhlak memberikan motivasi kepada peserta didik untuk memahami dan mengimplementasikan keimanannya sehingga terbentuk peribadi yang berakhlakul karimah.


B.     Karakteristik Pembelajaran Aqidah Akhlak
Setiap materi memiliki karakteristik tertentu yang dapat membedakannya materi pelajaran agama aspek lainnya.  Adapun karakteristik materi Aqidah dan Akhlaq adalah sebagai berikut:
1.Pembelajaran Aqidah dan Akhlaq merupakan materi yang dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam agama Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits.
2. Prinsip-prinsip dasar Aqidah adalah keimanan atau keyakinan yang tersimpul dan terhujam kuat di dalam lubuk jiwa atau hati manusia yang diperkuat dengan dalil-dalil naqli, aqli, dan wijdani atau perasaan halus dalam meyakini dan mewujudkan rukun iman yang enam yaitu, iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan iman kepada takdir.  Prinsip-prinsip Akhlaq adalah pembentukan sikap dan kepribadian seseorang agar berakhlak mulia atau Akhlaq Al-Mahmudah dan mengeliminasi akhlak tecela atau akhlak Al-Madzmumah sebagai manifestasi akidahnya dalam perilaku hidup seseoran   g dalam berakhlak kepada Allah dan Rasul-Nya, kepada diri sendiri, kepada sesama manusia, dan kepada alam serta makhluk lain.
3. Materi Aqidah dan Akhlaq merupakan salah satu rumpun materi pembelajaran agama di madrasah (Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, Syari’ah/Fiqih Ibadah Muamalah dan Sejarah Kebudayaan Islam) yang secara integratif menjadi sumber nilai dan landasan moral spiritual yang kokoh dalam pengembangan keilmuan dan kajian keislaman, termasuk kajian Aqidah dan Akhlaq yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya.
4. Materi Aqidah dan Akhlaq tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang Aqidah dan Akhlaq dalam ajaran Islam, melainkan yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat mengamalkan Aqidah dan Akhlaq itu dalam kehidupan sehari-hari. Materi Aqidah dan Akhlaq menekankan keutuhan dan keterpaduan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku atau lebih  menekankan pembentukan ranah efektif dan psikomotorik yang dilandasi oleh ranah kognitif.
5.Tujuan materi Aqidah dan Akhlaq adalah untuk membentuk peserta didik beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta memiliki akhlaq mulia.  Tujuan inilah yang sebenarnya merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad SAW, untuk memperbaiki akhlak manusia.  Dengan demikian, pembelajaran Aqidah dan Akhlaq merupakan jiwa pembelajaran agama Islam. Mengembangkan dan membangun akhlak yang mulia merupakan tujuan sebenarnya dalam setiap pelaksanaan pembelajaran.  Sejalan dengan tujuan itu maka semua materi atau bidang studi yang diajarkan kepada peserta didik haruslah memuat pembelajaran akhlak dan oleh karena itu setiap guru mengemban tugas menjadikan dirinya dan peserta didiknya berakhlak mulia.
C.    Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pendidikan Aqidah dan Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah dan merealisasikannya dalam perilaku Akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.
Mata pelajaran Aqidah-Akhlaq bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam Akhlaqnya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang Aqidah dan Akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
D.    Sistem Pembelajaran Akidah Akhlak
Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling terkait, yang bertujuan untuk menghasilkan out put yang berkualitas. Sub sistem pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.      Kurikulum
            Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
2.      Guru
            Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
3.      Siswa
            Peserta didik adalah setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga dikenal dengan istilah lain seperi Siswa, Mahasiswa, Warga Belajar, Palajar, Murid serta Santri.
4.      Tujuan.
            Tujuan menjelaskan tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan. Subsistem tujuan merupakan panduan dan acuan bagi seluruh kegiatan dalam sistem pendidikan.
5.      Materi
            Materi atau bahan belajar merupakan hal-hal pokok yang perlu disampaikan oleh pengajar dan perlu dipelajari oleh murid atau mahasiswa untuk mencapai keterampilan akhir yang menjadi tujuan pendidikan. Materi ini diatur oleh seperangkat rencana sistematis yang disebut kurikulum. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
6.      Motode dan Orientasitasi pembelajaran
            Metode pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis dan teratur yang dilakukan oleh pendidik dalam menyampaikan materi kepada muridnya. Dengan cara ini diharapakan tujuan dari kegiatan belajar mengajar dapat tercapai dengan baik.  
7.      Proses Pembelajaran.
            Proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
8.      Evaluasi
            Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem proses pembelajaran. Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihaat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, akan tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi ini kita dapat melihat kekurangan dalam pembelajaran berbagai komponen sistem pembelajaran.

















BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.    Gambaran Umun Objek Penelitian
Nama Sekolah                   :  MADRASAH ALIAH NEGERI I GARUT
Alamat                              : Jl. Jenderal Ahmad Yani, Koropeak Garut
Kepala Sekolah                 : Drs. Yepi Prezi Agus Gunadi, M.Si
Guru Aqidah Akhlak        : Mahmud, S.Pd
B.     Pelaksanaan Pembelajaran Akidah Akhlak
            Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti diketahui, dalam pembelajaran aqidah akhlak di MAN I Garut berdasarkan wawancara dengan guru yang bersangkutan , sebagai berikut:
Observer                : Assalamu’alaikum, apa kabar bapak?
                              Maaf mengganggu waktunya saya mahasiswi dari STAI Al- musaddadiyah Garut bermaksud untuk melakukan observasi mengenai pembelajaran Aqidah Akhlak di sekolah ini.
Narasumber           : Waalaikumsalam Wr, Alhamdulillah baik, silahkan
Observer                : Maaf ini dengan bapak siapa namanya?
Narasumber           : Bapak Mahmud.
Observer                : Apakah bapak sudah lama mengajar mata pelajaran Aqidah Akhlak?
Narasumber           : Sudah selama 34 tahun sampai sekarang
Observer                : Apakah bapak sudah lama mengajar disini?
Narasumber           : Belum bapak mulai mengajar disini dari tahun 2011 sampai sekarang.
Observer                : Apakah bapak pernah mengajar maple lain selain Aqidah Akhlak?
Narasumber           : Pernah dulu mengajar Qurdis dan Akhlak
Observer                 : Bagaimana proses pembelajaran Aqidah Akhak di sini terlebih dengan perubahan kurikulum yang terjadi selama bapak mengajar?
Narasumber              : Tentunya proses pembelajaran seperti biasa mengacu pada krikulum saat ini dengan beragam sistematikanya adapun mengenai perubahan kurikulum dari KTSP ke KURTILAS ada beberapa perubahan pada point – point tertentu yang harus lebih difahami seperti pembubuhan pada KI dan KD, pemberdayaan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa, dan dipersiapkan oleh guru sebelum proses pembelajaran dengan mengacu pada Silabus dan RPP.
Observer                   : Metode apa yang bapak gunakan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak?
Narasumber                 : Metode yang digunakan pada pembelajaran Aqidah Akhlak menggunakan metode ceramah, diskusi, Tanya jawab adapun metode evaluasi berupa  uraian maupun lisan yang menyesuaikan dengan tingkat usia siswa. Adapun dalam pembahasan yang menyangkut Al- qur’an dan Hadist diperaktekan secara langsung serta ada tuntutan untuk memenuhi program hafalan sebagai persyaratan untuk naik kelas.
Observer                   : Bagaimana perasaan bapak saat mengajar mata pelajaran Aqidah Akhlak, apakah ada kendala?
Narasumber              : Kendala yang dialami dalam pembelajaran Aqidah Akhlak  ada beberapa materi yang sulit difahami anak sehingga konsekonsinya tidak bisa dilaksanakan oleh siswa ataupun orang awam yakni pada pembahasan ilmu kalam dan tasawuf karena materi tersebut tidak mudah difahami oleh sembarang orang melainkan oleh oaring- orang tertentu. Sedangkan pada program hafalan tidak ada kendala pada umumnya hanya saja terdapat keterlambatan dalam proses penghafalan oleh beberapa siswa.
Observer                   : Guru Aqidah Akhlak sering di kaitkan atau menjadi perioritas utama dalam membina akhlakul karimah siswa. Pertannyaan saya kegiatan seperti apa dan program bagaimana yang bapak lakukan agar siswa taat dan berakhlak yang baik?
Narasumber              : Pada umumnya pembinan siswa tidak hanya menjadi tanggung jawab guru maple Aqidah Akhlak melainkan semuanya yang berada dilingkunagan sekolah baik menyesuaikan dengan program sekolah, aturan – aturan sekolah, guru- guru seleuruhnya sesuai dengan KD, adapun kegiatan dan program agar siswa memiliki akhlaku karimah yang baik serta tidak terjerumus pada pergaulan remaja saat ini ikut serta menangani seperti PKS (Penjaga Keeamanan Sekolah), kesiswaan dengan BK, guru mata pelajaran dengan wali kelas kemudian ke BK (bimbingan Konseling), pembinaan PKS yang bekerja samaa dengan kepolisian.
Berdasarkan uraian wawancara diatas peneliti simpulka hasil penelitian di MAN I Garut sebagai berikut:
a.      Kegiatan Pembelajaran
            Pada kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak di MAN I Garut dilaksanakan sebagaimana isi RPP, yaitu:
1.      Pendahuluan
·         Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama
·         Menyapa kondisi kelas danmengkomunikasikan tentang kehadiran siswa serta kebersihan kelas
·         Mengulas pelajaran minggu sebelumnya
2.      Kegiatan Inti
·         Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran
·         Guru mengajak peserta didik  membuka cakrawala
·         Guru menanyakan materi tersebut, apakah sudah dipahami atau belum, jika belum diulang kembali
3.      Penutup
·         Guru bersama siswa membuat rangkuman/simpulan materi pembelajaran.
·         Memberikan penugasan sesuai dengan materi pembelajaran
·         Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan hamdalah kemudian mengucapkan salam.
b.      Kurikulum
            Kurikulum yang digunakan di MAN I Garut yaitu kurikulum 2013.
c.       Metode
            Metode yang digunakan dalam pembelajaran akidah akhlak di MAN I Garut, yakni dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi.
            Metode ceramah digunakan guru untuk menjelaskan seluruh materi yang ada dalam mata pelajaran akidah akhlak. Sedangkan metode tanya jawab digunakan guru untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, dan siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat jika belum jelas. Metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang berhubungan erat dengan aktivitas pemecahan masalah bersama. Sehingga dapat dikatakan bahwa diskusi lebih melibatkan siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran.
            Metode ini menjadi metode utama dalam setiap pembelajaran materi akidah akhlak, hal ini karena materi-materi akidah akhlak selalu berkaitan dengan pemahaman dan aplikasi. Selainitu guru pun harus memahami karakteristik psikologi siswa dikarenakan ada beberapa materi yang sulit untuk dijabarkan.
d.      Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
            Dalam rangka membantu guru untuk mempermudah pemahaman siswa akan materi yang diajarkan, maka media yang dipakai adalah papan tulis whiteboard, dan cemi. Sedangkan sumber belajarnya  menggunnakan buku paket.
e.       Evaluasi
            Salah satu cara untuk mengukur pemahaman siswa dilakukan evaluasi adalah bentuk uraian dan lisan.
f.       Hambatan
            Pada proses pembelajaran Aqidah Akhlak sulit untuk menjelaskan serta mempraktekkan pada materi Ilmu kalam dan Tasawuf.
g.      Program Yang Menyangkut Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Untuk membangun akhlakul karimah yang baik sekolah mengadakan program yang menyangkut anggota – anggota keseluruhan yang ada disekolah berupa PKS, BK, guru- guru dan wali kelas serta bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam menanggulangi kenakalan remaja









BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Dari hasil obervasi yang dilakukan serta merujuk pada rumusan masalah dan tujuan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
pembelajaran Aqidah Akhlak adalah proses perubahan tingkah laku maupun pengetahuan antara guru dan peserta didik di dalam kelas yang di dalamnya ada materi pelajaran Aqidah Akhlak. Secara subtansial pembelajaran Aqidah Akhlak memberikan motivasi kepada peserta didik untuk memahami dan mengimplementasikan keimanannya sehingga terbentuk peribadi yang berakhlakul karimah.
            Dalam pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak di MAN I Garut muncul beberapa problem dalam usaha mengefektifkan dan mengefisienkan waktu, berupa sulitnya menjelaskan beberapa materi ajar pada pembahasan kalam dan tasawuf, sehingga konsekwensinya sulit difahamimoleh siswa dan sulit untuk memperaktekannya.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak meenggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab adapun metode evaluasi berupa uraian dan lisan serta praktek yang disesuaikan dengan materi al- qur’an dan hadist dalam kehidupan sehari- hari.
B.        Saran
            Pada proses pembelajaran aqidah akhlak guru hendaknya tidak hanya menggunakan beberapa metode yang sudah diuraikan pada pembahasan diatas, melainkan menyeimbangkan antara materi, metode dan psikologi siswa agar materi tersampaikan secara baik kepada siswa.
C.    Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang perlu penulis sampaikan kepada pihak-pihak terkait, berdasarkan hasil makalah yang penulis buat, adalah sebagai berikut:
1.        Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Musaddadiyah Garut, sebagai lembaga pendidikan Islam, maka dipandang perlu dalam memberikan pengarahan dan pembelajaran khusus mengenai pendidikan nilai, karena masalah dekadensi moral yang semakin marak. Sehingga dapat menjadi bekal yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa.
2.        Lembaga pendidikan non formal seperti pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam non formal, maka dipandang perlu melakukan pengkajian mengenai pembelajaran Aqidah Akhlak.










DAFTAR PUSTAKA







2 komentar:

  1. Tadinya mau nyari referensi untuk tugas tentang laporan observasi.
    Eh baca ini terharu, karena objeknya MAN 1 Garut. Karena aku sendiri alumni MAN 1 angakatan 2018 dan keajar sama Pak Mahmud.

    Bagus materinya, terimakasih sudah share kak..

    BalasHapus
  2. Casino Tycoon Casino | New Mexico Casinos - Mapyro
    Find your nearest 창원 출장샵 Casino Tycoon Casino, just minutes from the bustling area of New Mexico on Mapyro. Use 제주도 출장마사지 your 삼척 출장마사지 GPS coordinates 양주 출장샵 to pick 군포 출장안마 your closest Casino

    BalasHapus