KESULITAN BELAJAR
MAKALAH
Diajukan Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
“Komunikasi pembelajaran”
Dosen Pengampu: Jumairi Ismanto, M.Pd
Oleh :
Hanipah Nurhasanah
NPM : 15210045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-MUSADDADIYAH GARUT 2017
Jl. Mayor Syamsu No. 2 Tlp. (0262) 232334 Fax. ( 0262) 242017
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan
merupakan sesuatu yang sangat urgen bagi pembangunan sumber daya manusia dan
sumber daya alam, namun apa jadinya apabila dalam proses pendidikan tersebut
banyak kendala seperti halnya kesulitan dalam belajar. Ketika seorang peserta
didik mengalami kesulitan dalam belajar maka secara tidak langsung akan timbul
pemahaman yang gagal sehingga tujuan pendidikan tidak terwujudkan. Dengan
permaasalahan diatas sehingga penting adanya penulis membahas permasalahan
diatas dalam makalah ini tentang”Kesulitan
Belajar’’.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
definisi kesulitan belajar?
2.
Apa
faktor- faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar?
3.
Bagaimana
diagnosis kesulitan belajar?
4.
Bagaimaana
alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar?
C.
TUJUAN MASALAH
1. Untuk Mengetahui definisi kesulitan
belajar.
2. Untuk Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar.
3. Untuk Mengetahui diagnosis kesulitan belajar.
4. Untuk Mengetahui alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kesulitan Belajar
Beberapa
pengertian kesulitan belajar
yang didefenisikan oleh para ahli sebagai berikut:
Kesulitan belajar yang
didefinisikan oleh The United States
Office of Education (USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003 : 06) menyatakan
bahwa kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses
psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau
tulisan.
Di samping defenisi tersebut, ada
definisi lain yang yang dikemukakan oleh The National Joint Commite for
Learning Dissabilites (NJCLD) dalam Abdurrahman (2003 : 07) bahwa kesulitan
belajar menunjuk kepada suatu kelompok kesulitan yang didefenisikan dalam
bentuk kesulitan nyata dalam kematian dan penggunan kemampuan pendengaran,
bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar atau kemampuan dalam bidang studi
biologi
Sedangkan menurut Sunarta (1985 : 7)
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kesulitan belajar adalah “kesulitan yag
dialami oleh siswa-siswi dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi
belajarnya rendah dan perubahan tingkahlaku yang terjadi tidak sesuai dengan
partisipasi yang diperoleh sebagaimana teman-teman kelasnya.
Berdasarkan definisi tersebut
penulis simpilkan bahwa kesulitan belajar ialah suatu gangguan yang terjadi
pada diri siswa baik secara psikologis maupun fisikologis, sehingga berakibat
pada prestasi belajarnya.
B. Faktor- Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
1. Faktor Internal
a.
Intelegensi
Keberhasilan belajar serang anak ditentukan dari tinggi
rendahnya tingkat kecerdasan yang dimilikinya, dimana seorang anak yang
memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi cendrung akan lebih berhasil dalam
belajarnya dibandingkan dengan anak yang intelegensinya rendah
b.
Minat
minat sangat diperlukan dalam belajar, karena minat itu
sendiri sebagai pendorong dalam belajar dan sebaliknya anak yang kurang
bermitat terhadap belajarnya akan cenderung mengalami kesulitan dalam
belajarnya.
c.
Bakat
Bakat ini dapat menyebabkan kesulitan belajar, jika bakat
ini kurang mendapatkan perhatian.
d.
Kepribadian
Faktor kepribadian dapat menyebabkan kesulitan belajar, jika
tidak memperhatikan fase-fase perkembangan (kepribadian) seseorang.
2. Faktor Exsternal
a.
Keluarga
Ada beberapa aspek yang dapat menimbulkan masalah kesulitan
belajar seorang anak yaitu: a). Didikan orang tua yang keliru, b). Suasana
rumah yang kurang aman dan kurang harmonis, c). Keadaan ekonomi orang tua yang
lemah.
b.
Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah dapat menjadikan
faktor yang mempengaruhi kesulitan belajarseperti:
1). Cara penyajian pelajaran kurang baik.
2). Hubungan guru dan murid kurang harmonis.
3). Hubungan antara burid dengan murid itu sendiri tidak baik
4). Bahan pelajaran yang disajikan tidak dimengerti siswa, dan
5). Alat-alat pelajaran yang tersedia kurang memadai
1). Cara penyajian pelajaran kurang baik.
2). Hubungan guru dan murid kurang harmonis.
3). Hubungan antara burid dengan murid itu sendiri tidak baik
4). Bahan pelajaran yang disajikan tidak dimengerti siswa, dan
5). Alat-alat pelajaran yang tersedia kurang memadai
c.
Lingkungan Masyarakat
Lingkungan
masyarakat yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar adalah:
1. Mass Media, seperti bioskop,
televisi, radio, surat kabar, majalah, komik
Corak
Kehidupan tetangga, seperti orang terpelajar dan cendekiawan, tetangga yang
suka berjudi, pencuri, peminum, dan sebagainya.
C. Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis,
merupakan istilah teknis (terminology) yang kita adobsi dari bidang medis, di dalam konsep
diagnosis, secara implisip telah tersimpul pula konsep roknosisnya. Dengan
demikian, di dalam pekerjaan diagnostik bukan hanya sekedar mengidentifikasi
jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan atau
penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan
(predicting) kemungkinan dan menyarankan tindakan
pemecahannya.
Sebelum menetapkan alternatif pemecahan
masalah kesulitan belajar siswa, guru sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu
melakukan identifikasi (upaya mengenali gejala) terhadap fenomena yang
menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda siswa tersebut. Upaya seperti ini disebut diagnosis
yang bertujuan menetapkan jenis penyakit yaitu jenis
kesulitan belajar siswa.
Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur yang
terdiri atas langkah-langkah tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya
kesulitan belajar jenis tertentu yang dialami siswa. Prosedur seperti ini
dikenal sebagai diagnostik kesulitan belajar.
Banyak langkah-langkah diagnostik yang dapat disentuh guru,
antara lain yang cukup terkenal adalah prosedur Weener dan Senf ( 1982)
sebagaimana yang dikutip Wardani (1991) sebagai berikut:
1.
Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa ketika
mengikuti pelajaran
2.
Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa, khususnya yang diduka mengal ami
kesulitan belajar
3.
Mewawancarai orangtua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwal keluarga
yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar
4.
Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui hakikat
kesulitan belajar yang dialami siswa.
5.
Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada siswa yang diduga
mengalami kesulitan.
Secara umum, langkah-langkah terdebut di atas dapat
dilakukan dengan mudah oleh guru kecuali lagkah ke-5 (tes IQ). Untuk keperluan
tes IQ, guru dan orangtua siswa dapat berhubungan langsung dengan klinik
psikologi. Adapun untuk mengatasi kesulitan belajar siswa mengidap sindrom
disleksia (ketidakmampuan belajar membaca), disgrafia (ketidakmampuan belajar
menulis), diskalkulia (ketidakmampuan belajar matematika), guru dan orangtua
sangat dianjurkan untuk memanfaatkan support teacher (guru pendukung).Guru
khusus ini biasanya bertugas menangani para siswa mengidap sindrom-sindrom tadi
di samping melakukan remedial teaching (pengajaran perbaikan).
D.
Alternatif
Pemecahan Masalah Kesulitan Belajar
Banyak
cara / alternatif yang dapat diambil guru dalam mengatasi kesulitan belajar
siswanya. Akan tetapi, sebelum pilihan tertentu diambil, guru sangat diharapkan
untuk terlebih dahulu melakukan beberapa langkah penting sebagai berikut:
1. Menganalisis
hasil diagnosis, yaitu menelaah bagian-bagian masalah dan hubungan antar bagian
tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai kesulitan belajar yang
dihadapi siswa.
2. Mengidentifikasi
dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang memerlukan kebaikan.
3. Menyusun
progam perbaikan, khususnya progam remedial teaching (pengajaran perbaikan).
4.
Melaksanakan progam perbaikan yang telah tersusun.
a. Menganalisis hasil diagnosis
b. Menentukan kecakapan bidang
permasalahan
Bidang-bidang kecakapan bemasalah
ini dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu:
1. bidang kecakapan bemasalah yang dapat ditangani oleh
guru sendiri
2. bidang kecakapan bemasalah yang dapat ditangani oleh
guru dan bantuan orang
tua
3. bidang
kecakapan bemasalah yang tidak dapat ditangani baik oleh guru maupun orang tua
c. Menyusun progam perbaikan
Dalam hal menyusun progam pengajaran
perbaikan (remedial teaching), sebelumnya guru perlu menetapkan hal-hal sebagai
berikut:
1.
Tujuan remedial teaching
2. Materi remedial teaching
3. Metode remedial teaching
4. Alokasi waktu remedial
teaching
5. Evaluasi kemajuan siswa
setelah mengikuti progam remedial teaching
d. Melaksanakan progam perbaikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
penulis simpilkan bahwa kesulitan
belajar ialah suatu gangguan yang terjadi pada diri siswa baik secara
psikologis maupun fisikologis, sehingga berakibat pada prestasi belajarnya.
Faktor- faktor penyebab kesulitan
belajar terdiri dari dua macam 1. Faktor internal yaitu; intelegensi, minat,
bakat dan kepribadian. 2. Faktor external yaitu; keluarga, sekolah, masyarakat.
Diagnosis kesulitan belajar iyalah
prosedur atau langkah- langkah yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui
kesulitan belajar. Sedangkan alternaatif ialah cara yang dilakukan oleh guru
untuk mengatasi kesulitan belajar siswa.
B.
Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya untuk penulis
dan pembaca. Tidak lupa untuk memperbaiki isi makalah kami berkenan memberikan
masukan untuk memperbaiki dikemudian
hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://evimuzaiyidah.blogspot.co.id/2015/03/diagnosis-dan-alternatif-kesulitan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar