Selasa, 23 Januari 2018

Kesulitan Belajar





KESULITAN BELAJAR

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah

Komunikasi pembelajaran

Dosen Pengampu: Jumairi Ismanto, M.Pd





                                                     
                                                                                                                    






Oleh :
Hanipah Nurhasanah
NPM : 15210045



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-MUSADDADIYAH GARUT 2017
Jl. Mayor Syamsu No. 2 Tlp. (0262) 232334 Fax. ( 0262) 242017


BAB I


PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat urgen bagi pembangunan sumber daya manusia dan sumber daya alam, namun apa jadinya apabila dalam proses pendidikan tersebut banyak kendala seperti halnya kesulitan dalam belajar. Ketika seorang peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar maka secara tidak langsung akan timbul pemahaman yang gagal sehingga tujuan pendidikan tidak terwujudkan. Dengan permaasalahan diatas sehingga penting adanya penulis membahas permasalahan diatas dalam makalah ini tentang”Kesulitan Belajar’’.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa definisi kesulitan belajar?
2.      Apa faktor- faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar?
3.      Bagaimana diagnosis kesulitan belajar?
4.      Bagaimaana alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar?

C.    TUJUAN MASALAH
1.      Untuk  Mengetahui definisi kesulitan belajar.
2.      Untuk Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar.
3.      Untuk Mengetahui diagnosis kesulitan belajar.
4.      Untuk Mengetahui alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Kesulitan Belajar
Beberapa pengertian kesulitan belajar yang didefenisikan oleh para ahli sebagai berikut:
Kesulitan belajar yang didefinisikan  oleh The United States Office of Education (USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003 : 06) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan.
Di samping defenisi tersebut, ada definisi lain yang yang dikemukakan oleh The National Joint Commite for Learning Dissabilites (NJCLD) dalam Abdurrahman (2003 : 07) bahwa kesulitan belajar menunjuk kepada suatu kelompok kesulitan yang didefenisikan dalam bentuk kesulitan nyata dalam kematian dan penggunan kemampuan pendengaran, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar atau kemampuan dalam bidang studi biologi
Sedangkan menurut Sunarta (1985 : 7) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kesulitan belajar adalah “kesulitan yag dialami oleh siswa-siswi dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah dan perubahan tingkahlaku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang diperoleh sebagaimana teman-teman kelasnya.
Berdasarkan definisi tersebut penulis simpilkan bahwa kesulitan belajar ialah suatu gangguan yang terjadi pada diri siswa baik secara psikologis maupun fisikologis, sehingga berakibat pada prestasi belajarnya.
B.     Faktor- Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
1.      Faktor Internal
a.      Intelegensi
Keberhasilan belajar serang anak ditentukan dari tinggi rendahnya tingkat kecerdasan yang dimilikinya, dimana seorang anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi cendrung akan lebih berhasil dalam belajarnya dibandingkan dengan anak yang intelegensinya rendah
b.      Minat
minat sangat diperlukan dalam belajar, karena minat itu sendiri sebagai pendorong dalam belajar dan sebaliknya anak yang kurang bermitat terhadap belajarnya akan cenderung mengalami kesulitan dalam belajarnya.
c.       Bakat
Bakat ini dapat menyebabkan kesulitan belajar, jika bakat ini kurang mendapatkan perhatian.
d.      Kepribadian
Faktor kepribadian dapat menyebabkan kesulitan belajar, jika tidak memperhatikan fase-fase perkembangan (kepribadian) seseorang.



2.      Faktor Exsternal
a.      Keluarga
Ada beberapa aspek yang dapat menimbulkan masalah kesulitan belajar seorang anak yaitu: a). Didikan orang tua yang keliru, b). Suasana rumah yang kurang aman dan kurang harmonis, c). Keadaan ekonomi orang tua yang lemah.
b.      Lingkungan Sekolah
            Lingkungan sekolah dapat menjadikan faktor yang mempengaruhi kesulitan belajarseperti:
1).   Cara penyajian pelajaran kurang baik.
2).    Hubungan guru dan murid kurang harmonis.
3).    Hubungan antara burid dengan murid itu sendiri tidak baik
4).    Bahan pelajaran yang disajikan tidak dimengerti siswa, dan
5).    Alat-alat pelajaran yang tersedia kurang memadai
c.       Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar adalah:
1. Mass Media, seperti bioskop, televisi, radio, surat kabar, majalah, komik
Corak Kehidupan tetangga, seperti orang terpelajar dan cendekiawan, tetangga yang suka berjudi, pencuri, peminum, dan sebagainya.

C.    Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis, merupakan istilah teknis (terminology) yang kita adobsi dari bidang medis, di dalam konsep diagnosis, secara implisip telah tersimpul pula konsep roknosisnya. Dengan demikian, di dalam pekerjaan diagnostik bukan hanya sekedar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan (predicting) kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.
Sebelum menetapkan alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar siswa, guru sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan identifikasi  (upaya mengenali gejala) terhadap fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda siswa tersebut. Upaya seperti ini disebut diagnosis yang bertujuan menetapkan jenis penyakit yaitu jenis kesulitan belajar siswa.
Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur yang terdiri atas langkah-langkah tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan belajar jenis tertentu yang dialami siswa. Prosedur seperti ini dikenal sebagai diagnostik kesulitan belajar.
Banyak langkah-langkah diagnostik yang dapat disentuh guru, antara lain yang cukup terkenal adalah prosedur Weener dan Senf ( 1982) sebagaimana yang dikutip Wardani (1991) sebagai berikut:
1. Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa ketika mengikuti pelajaran
2. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa, khususnya yang diduka mengal ami kesulitan belajar
3. Mewawancarai  orangtua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwal keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar
4. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa.
5. Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada siswa yang diduga mengalami kesulitan.
Secara umum, langkah-langkah terdebut di atas dapat dilakukan dengan mudah oleh guru kecuali lagkah ke-5 (tes IQ). Untuk keperluan tes IQ, guru dan orangtua siswa dapat berhubungan langsung dengan klinik psikologi. Adapun untuk mengatasi kesulitan belajar siswa mengidap sindrom disleksia (ketidakmampuan belajar membaca), disgrafia (ketidakmampuan belajar menulis), diskalkulia (ketidakmampuan belajar matematika), guru dan orangtua sangat dianjurkan untuk memanfaatkan support teacher (guru pendukung).Guru khusus ini biasanya bertugas menangani para siswa mengidap sindrom-sindrom tadi di samping melakukan remedial teaching (pengajaran perbaikan).

D.    Alternatif Pemecahan Masalah Kesulitan Belajar
Banyak cara / alternatif yang dapat diambil guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswanya. Akan tetapi, sebelum pilihan tertentu diambil, guru sangat diharapkan untuk terlebih dahulu melakukan beberapa langkah penting sebagai berikut:
1. Menganalisis hasil diagnosis, yaitu menelaah bagian-bagian masalah dan hubungan antar bagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai kesulitan belajar yang dihadapi siswa.
2. Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang memerlukan kebaikan.
3. Menyusun progam perbaikan, khususnya progam remedial teaching (pengajaran perbaikan).
4. Melaksanakan progam perbaikan yang telah tersusun.
a. Menganalisis hasil diagnosis
b. Menentukan kecakapan bidang permasalahan
Bidang-bidang kecakapan bemasalah ini dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu:
1. bidang kecakapan bemasalah yang dapat ditangani oleh guru sendiri
2. bidang kecakapan bemasalah yang dapat ditangani oleh guru dan bantuan orang   
    tua
3. bidang kecakapan bemasalah yang tidak dapat ditangani baik oleh guru maupun orang tua
c. Menyusun progam perbaikan
Dalam hal menyusun progam pengajaran perbaikan (remedial teaching), sebelumnya guru perlu menetapkan hal-hal sebagai berikut:
1.      Tujuan remedial teaching
2.      Materi remedial teaching
3.      Metode remedial teaching
4.      Alokasi waktu remedial teaching
5.      Evaluasi kemajuan siswa setelah mengikuti progam remedial teaching
d. Melaksanakan progam perbaikan.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
penulis simpilkan bahwa kesulitan belajar ialah suatu gangguan yang terjadi pada diri siswa baik secara psikologis maupun fisikologis, sehingga berakibat pada prestasi belajarnya.
Faktor- faktor penyebab kesulitan belajar terdiri dari dua macam 1. Faktor internal yaitu; intelegensi, minat, bakat dan kepribadian. 2. Faktor external yaitu; keluarga, sekolah, masyarakat.
Diagnosis kesulitan belajar iyalah prosedur atau langkah- langkah yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui kesulitan belajar. Sedangkan alternaatif ialah cara yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. 
B.     Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya untuk penulis dan pembaca. Tidak lupa untuk memperbaiki isi makalah kami berkenan memberikan masukan untuk memperbaiki  dikemudian hari.




DAFTAR PUSTAKA
http://evimuzaiyidah.blogspot.co.id/2015/03/diagnosis-dan-alternatif-kesulitan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar